Permainan tempurung ini sangat berbeda dengan permainan
yang sejenis didaerah lain, permainan ini adalah asli dari Minahasa. Awalnya permainan
ini disebut ‘Mera Takoy’. Mera Takoy mungkin untuk anak-anak pedesaaan zaman
dahulu nama itu bukan nama yang asing. Bahkan anak-anak pedesaan sangat fasih
bermain permainan sederhana ini. Akan tetapi saat ini, sangat jarang ditemui
anak-anak yang memainkan permainan tempurung ini, Bahkan mungkin banyak anak
yang tidak mengetahui bagaimana bentuk permainan tempurung ini.
Banyak manfaat yang bisa diambil dari ‘Mera Takoy’ ini.
Diantaranya memberikan kegembiraan pada anak, mengasah kreativitas anak serta
melatih motorik halus dan motorik kasar anak. Selain itu, ‘Mera Takoy’ juga
melatih semangat anak dan mengajarkan anak untuk dapat memanfaatkan bahan di
sekitar.
1
|
Mamingkir
|
=
|
Tempurung dilemparkan dengan kaki
sementara si pelempar membelakangi sasarannya
|
2
|
Mangombo
|
=
|
Melompat dengan tempurung yang
ditempatkan ditengah-tengah betis
|
3
|
Mangomper
|
=
|
Tempurung ditaruh diatas mata kaki
lalu dilemparkan
|
4
|
Manusuk
|
=
|
Tempurung didorong dengan jari kaki
|
5
|
Mangopit
|
=
|
Tempurung dipegang dengan jari kaki
lalu dilemparkan
|
6
|
Mamopo
|
=
|
Tempurung ditempatkan dilutut lalu
dilemparkan
|
7
|
Mameko
|
=
|
Tmpurung dijepit dibelakang lutut lalu
dilemparkan
|
8
|
Maneinteng
|
=
|
Tempurung diletakkan diatas kepala
untuk dikenakan pada tempurung sasaran
|
9
|
Mangalaus
|
=
|
Tempurung digulingkan supaya tepat mengena
tempurung sasaran
|
10
|
Mamentir
|
=
|
Dengan membalik muka tempurung
dipegang dengan tangan lalu dikenakan pada sasarannya
|
11
|
Mamola
|
=
|
Tempurung dipegang dengan tangan lalu
dikenakan kepada tempurung sasaran dengan mata terpejam
|
0 komentar:
Posting Komentar