Pepatah Minahasa

       1.         

Saru Lutu, Ansomoy Mata.
Saru = hadapan, lutu’ = masak, ansomoi = belakang, mata’ = mentah. Menjadi : suka menghadapi barang yang sudah masak, membelakangi yang masih mentah.
Artinya : suka bersenang senang atas hal-hal yang telah terlaksana, tetapi segan mengulurkan tangan untuk membangun atau kerja bersama.

Wuaya mendo posong, talo pakiko’an.

Wuaya = berani, mendo posong = sediakan tempat minum, talo = penakut, pakiko’an = memberikan minuman kepada sesame manusia. Menjadi : berani menyediakan tempat minum, takut apabila sesama manusia meminta minuman padanya.
Artinya : suka menerima saja, tetapi enggan memberi.

Tampanisi tumongko uwak.

Tampanisi = burung kecil yang bulunya kekuning-kuningan, tumongko = asal kata tongko = pagut ; uwak = burung tahun (taon). Menjadi : burung yang kecil memagut burung yang besar.
Artinya : orang yang kecil dan rendah kedudukannya, membinasakan orang yang besar dan tinggi kedudukannya.

Kumoto koto wo tandey tempang.

Kumoto, koto = duduk bersandarkan kaki, tandey = jagung(milu), tandey tempang = jagung yang luar biasa besarnya. Menjadi : duduk bersandarkan kaki , masakan boleh menuai jagung yang besar-besar.
Artinya : masakan boleh seorang yang malas dapat memetik hasil pekerjaan yang menyenangkan.

Ma’puri-purikitan peperaan.

Ma’purikit asal kata purikit = timbal balik, peperaan asal kata pera = kering, peperaan = tempat mengeringkan atau menjalai ikan, berganti timbale balik, sebentar diatas dan sebentar dibawah.
Artinya : hidup manusia tiada tentu; boleh menjadi kaya raya, dan sebentar boleh menjadi fakir miskin.

Niaweyan sangkole poopot.

Niaweiyan asal kata aweiy = panggul, memanggul. Sangkole = pundi-pundi, poopot = berlobang besar.
Artinya : mempunyai barang yang tak berharga sepeserpun atau bersangkutan dengan suatu pekerjaan yang hampa hasilnya.

Sipaar sumuleng langit.

Paar = ingin (suka), sumuleng asal kata suleng = menongkat. Menjadi : ingin menongkat langit.
Artinya : ingin menjadi orang kaya, ingin menjadi orang besar, atau ingin memegang kekuasaan.

Siminaalimi se’I pemangko kureh.

Minaalimi asal kata ali = bawa, minaalimi = membawa di…, pamangko asal kata wangko = besar, pamangko = membuat dan mengajak sesuatujadi lebih besar, kureh = tempat memasak nasi, lauk-pauk dll = belanga. Menjadi : membawa apa-apa akan membesarkan atau melebihi isi belanga yang maknanya harus masak nasi lebih dari hari-hari biasa atau makan lebih dari ukuran tiap-tiap hari.
Artinya : membawa suatu hal atau hasil pekerjaan juga menambahkan kegembiraan dan kesenangan rumah tangga.

Simeret londey ni Wulan-konda

Seret = menumpang, mengendarai, atau menaiki, londey = perahu, wulan =warna kuning emas, konda, endo = matahari, wulan-konda = gelaran gadis minahasa yang elok parasnya, cermat, rajin serta cekatan = bijaksana. Menjadi : mengendarai perahu dari wulan-konda.
Artinya : menjadi isteri yang bijaksana.

Saut sapun, muah saut sapun.

Saut = pisang, sapun = sejenis udang yang terdapat diair tawar ; muab = buah = berbuah. Menjadi : pisang sapun berbuah pisang sapun.
Artinya : orang pandai beranakan orang pandai, orang baik berasal dari ibu-bapak yang baik dan sebaliknya. Orang nakal beranakan anak yang nakal.

0 komentar:

Posting Komentar