Air merupakan sarana penting bagi kehidupan manusia. Air
juga sering dinamakan Rano bagi masyarakat Tumompaso. Dalam tradisi lisan
penguasa air adalah dewa Rumoyong Porong yang diberikan kekuasaan oleh Opo
Wailan dengan kekuatan yang besar dan sebagai mitra langsung untuk mengawal
kehidupan manusia. Banyak kepercayaan yang berkembang hingga saat ini yang
dikaitkan dengan air, terutama sebagai media pengantar antara alam roh dan
manusia. Diantaranya;
Sebagai
media penyembuhan penyakit yang diambil dimata air suci “rano ing
Kasuruan” dilokasi perkebunan desa sendangan.
Sebagai
media penyucian roh jahat yang hinggap ditubuh seseorang yang telah didoakan
oleh para walian.
Sebagai
media memagari seseorang dengan segala macam kesaktian, baik kebal
senjata tajam maupun serangan roh jahat dari orang jahat.
Sebagai
media memasukan Reges Loor (roh kebaikan) untuk menjadi pengawal dan menjadikan
orang tersebut sakti luar biasa.
Sebagai
media memasukan Reges Lewo (roh jahat) dari orang jahat untuk
mencelakakan seseorang atau menjadikannya sakit bukan pada sakit pada biasanya.
Kebiasaan masyarakat mula-mula Tumompaso menggunakan air
sebagai kepercayaan yang pernah
dilakuakan;
Menaruh
air didepan pintu, dipercayai akan menjaga pemilik rumah dari datangnya
pencuri. Air diyakini tidak pernah tidur dan akan membangunkan pemilik rumah
jika ada pencuri yang hendak masuk kedalam rumah.
Menaruh
air dalam baskom dan diletakkan disamping orang sakit yang sedang tidur dalam
kamar. Ini bermakna jika ada roh jahat yang masuk kedalam kamar dan ingin
mengganggu orang sakit tersebut, namun jika roh jahat melihat bayangannya dalam
air maka ia akan lari tunggang langgang.
Mencelupkan
daun tawa’ang kedalam air dan memercikannya. Jika dipercikan pada hewan kurban
maknanya akan menjauhkan roh jahat dan sakit penyakit hewan kurban tersebut.
Jika dipercikan pada saat rumamba (naik rumah baru) maknanya untuk memberikan
berkat bagi sipemilik rumah seperti air yang tidak pernah habis dan terus
mengalir.
Nama atau tempat sumber air yang terkenal di sekitar Tompaso
diantaranya;
1. Luwak,
dilokasi kebun yang bernama Sumesegha. Didesa Tempok Selatan.
2. Sowa,
diperkebunan desa Kamanga.
3. Pa’asuan,
di perkebunan desa Tompaso Dua.
4. Pale’lean
kawayo, diperkebunan desa Pinabetengan juga ada di Kamanga.
5. Rano
Kamang’a di perkebunan desa sendangan.
6. Rano
Kasuruan, di perkebunan desa sendangan.
7. Meinit,
dilokasi kebun yang bernama Sumesegha. Didesa Tempok Selatan.
8. Rano
Lesi, dilokasi perkebunan desa Touure.
9. Rano
Kinatalaan, dilokasi perkebunan desa Touure.
10. Bandungan,
dilokasi kebun yang bernama Sumesegha. Didesa Tempok Selatan.
11. Seda mata,
diperkebunan desa Sendangan.
0 komentar:
Posting Komentar