Bintang


Bintang sesungguhnya diidentikan dengan dewa dalam mitologi minahasa yang dikenal dengan nama Re’rema. Re’rema dalam perwujudannya sebagai manusia dikenal sebagai karema, yang diketahui sebagai orang yang menikahkan manusia leluhur minahasa yaitu Toar dan Lumimuut. Re’rema juga dikenal sebagai penguasa senja dan subuh yaitu waktu antara jam stengah lima sampai jam stengah tujuh baik pada waktu pagi maupun sore hari. Ucapan yang terkenal dari karema saat menikahkan Toar dan Lumimuut adalah; ‘akad se toya’ang mi’ouw makeli kele se kakeli si sendot um bengi an dangka ung kayobaan’. Terjemahan bebasnya ‘ sampai anak-anak kalian menjadi banyak seperti bintang dilangit’. Re’rema juga dikenal dengan bintang fajar, atau diketahui sebagai planet mars saat ini. Re’rema atau karema juga merupakan pemimpin upacara adat keagamaan pertama ditanah minahasa. Dia diyakini tidak mati namun terangkat kelangit. Altar suci peninggalan karema berada di perkebunan sawah desa sendangan dikepolisian sowa. Ada beberapa makna yang dijaga hingga saat ini yang berhubungan dengan bintang yaitu;

Jika anda melihat bintang jatuh, hendaknya anda menyebutkan keinginan anda. Maknanya keinginan anda akan didengar dan dikabulkan cita-citanya oleh Opo Wailan melalui perantaran karema.


Kalau anda melihat bintang berekor (komet) bersamaan dengan bintang jatuh, maka dalam waktu dekat anda akan mendapat rejeki yang sangat besar dan datang secara tidak terduga.


0 komentar:

Posting Komentar